Sabtu, 24 Maret 2012

Polsek Gunung Putri Selidiki Pembobolan ATM

BOGOR, (PRLM).- Pihak kepolisian sektor (Polsek) Gunung Putri, Kab. Bogor tengah menyelidiki kasus bobolnya Anjungan Tunai Mandiri (ATIM) BRI di ruko WTC yang terletak di Kampung Tlajung RT 01 RW 12 Desa Wanaherang, Kec. Gunung Putri. Sampai Kamis (2/2) sedikitnya sudah tiga saksi yang diperiksa.
Kanit Reskrim Polsek Gunung Putri AKP Dongor ketika dihubungi Kamis (2/2) mengatakan, polisi tengah menyelidiki kasus tersebut dan sudah ada tiga saksi yang dimintai keterangan. "Penyelidikan masih terus dilakukan," ujarnya.
Keterangan yang diperoleh, peristiwa bobolnya mesin ATM tersebut diketahui sekitar pukul 14.00 Rabu (1/2). Berawal ketika seorang pemegang kartu ATM hendak menarik uang dari mesin ATM BRI. Namun, ketika hendak memasukkan kartunya ke dalam ATM, warga pemegang kartu ATM tersebut terkejut melihat bagian kantong tempat penyimpanan uang di mesin ATM sudah jebol.
Melihat itu, yang bersangkutan segera memberitahu kepada petugas keamanan ruko WTC bernama Nanos dan Adri. Setelah mendapatkan informasi, kedua petugas keamanan itu pun segera melakukan pengecekan dan menemukan bahwa informasi yang disampaikan warga pemegang karti ATM itu benar. Keduanya langsung melaporkannya ke Polsek Gunungputri untuk pengusutan.
Kanitreskrim Polsek Gunungputri AKP Dogor Panjaitan yang dikonfirmasi, tidak menampik lenyapnya box uang tunai di mesin ATM tersebut. Namun, ia belum memastikan apakah lenyapnya box uang itu dikarenakan aksi kejahatan atau bagaimana.
Menurutnya, ada berbagai kemungkinan kenapa box yang berisi uang itu bobol. Ini kejahatan pencurian, bukan perampokan. Kalau perampokan pasti ada korban yang disekap atau disakiti. Kalau kasus ini diketahui pembobolan. ”Kita masih olah TKP. Kita belum bisa memberikan penjelasan lebih jauh terkait lenyapnya box ATM ini,” kata AKP Dogor.
Menurut AKP Dogor, saat ditemukan petugas ATM tersebut tidak dalam kondisi terkunci. Sehingga menimbulkan dugaan bahwa kantong uang yang ada didalamn ya dibawa sendiri pemilik ATM. ”Tapi ini belum pasti. Kita masih melakukan pengusutan,” terangnya.
Informasi lain menyebutkan, uang tunai yang lenyap dari ATM itu diperkirakan mencapai sekitar Rp200 juta. Namun, angka sesungguhnya masih dalam pengusutan petugas. "Kita belum tahu persis berapa isinya. Kemungkinan ratusan juta," kata Dongor.
Belakangan kasus perampokan dan pencurian meningkat di wilayah Gunung Putri. Beberapa waktu lalu, toko Alfamart dirampok kawanan yang menggunakan senjata tajam. Selain membawa uang, juga melukai penjaga Alfamart. Sampai sekarang belum terungkap pelakunya.(A-134/A-147)***
Sumber : pikiran rakyat

Pembobol ATM Akhirnya Tertangkap

KUTA, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor Kuta berhasil menangkap seorang pelaku pembobolan mesin ATM di Jalan Raya Legian, Kuta, Badung. Kepala Polsek Kuta AKP Gede Ganefo menerangkan, pelaku berinisial TC (38) itu ditangkap pada Minggu sekitar pukul 03.00 Wita.
"Dalam melakukan aksinya, tersangka menarik uang di mesin ATM Bank Danamon dalam mini market dengan menggunakan kartu ATM milik orang lain," jelasnya, Minggu (12/2/2012).
Seusai menarik uang di mesin ATM tersebut, pelaku kemudian membuang kartu tersebut di depan mesinnya, saat itulah pelaku ditangkap oleh petugas polisi yang tengah berjaga.
Kepada polisi, tersangka yang beralamat di Jalan Imam Bonjol Denpasar itu mengaku sudah sebanyak enam kali menarik ATM dengan jumlah total Rp 4,5 juta.
Saat ini polisi, masih melakukan penyelidikan pemilik kartu ATM tersebut. "Kami juga masih melakukan pengembangan, apakah ada korban lainnya," imbuh Ganefo.
Petugas juga menyita barang bukti berupa ATM Waspac Bandling Corporation Australian untuk dilakukan penyelidikan.                                                                                                                  

Jumat, 23 Maret 2012

Pembobolan Bank Via ATM

Aksi pembobolan rekening bank terjadi lewat 13 lewat ATM milik 6 bank di Bali, Rabu (20/1). Enam bank yang dibobol itu adalah BCA, Mandiri, BNI, BRI, Permata, dan BII.
Bank Indonesia mensinyalir terdapat 13 ATM di Bali yang diduga dilakukan sindikat internasional. Mereka meraup uang nasabah dengan cara melakukan scanning dan pengintipan PIN.
“Enam bank itu adalah  BCA, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Permata, dan Bank Internasional Indonesia (BII). Mereka sudah melaporkan mengenai adanya kasus tersebut. Hari ini BI sudah melakukan pertemuan dengan tiga bank, dan rencananya besok akan dilanjutkan dengan tiga atau empat bank lagi,” kata Deputi Gubernur BI Budi Rochadi dalam jumpa pers di BI, Jakarta, Rabu (20/1).
Kasus pencurian data sebenarnya sudah berlangsung sejak setahun lalu. Laporan pertama mengenai pembobolan dana nasabah ke bank terjadi pada 16 Januari 2010.
Sementara itu PT Bank Negara Indonesia (Bank BNI) dalam pernyataan tertulisnya menjamin bahwa semua dana nasabahnya aman dan terlindungi. Terkait dengan adanya pengurangan saldo beberapa nasabah karena transaksi ilegal, jika terbukti BNI akan mengganti dalam waktu 2×24 jam setelah verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi, BNI menemukan pembobolan rekening nasabah terjadi di dua mesin ATM dari 86 mesin ATM BNI di Denpasar.
Kini Polri sudah mulai mengusut kasus hilangnya dana nasabah dari beberapa bank di Bali itu. Untuk pengusutan, Polri telah menurunkan satu tim khusus dari reserse ekonomi.

kompas, 23 februari 2012